PAPUAmart.com: Waralaba Milik Perempuan Asli Papua (PAP), Mari Danai dan Lanjutkan

Sebuah revolusi bisnis telah terjadi di Tanah Papua, dipicu oleh kebijakan Koperasi Serba Usaha (KSU) Baliem Arabica yang peka terhadap potensi dan peluang dalam menjalankan usahanya, dengan melahirkan PAPUAmart.com sebagai wadah distribusi, promosi, dan penjualan produk Koperasi Kopi Papua sejak tahun 2013.

PAPUAmart.com telah menjadi toko Online tahun 2014, minimarket tahun 2015, dan disusul kios KKLingkar.com dan Café Papua bernama BANANALeaf.Café sejak 2016. Lalu Tahun 2017 telah hadir marketplace www.kklingkar.com dan www.papuamall.com untuk membantu pengusaha Asli Papua menjual produk langsung dari tempat mereka kepada pembeli di seluruh dunia.

Revolusi terus berlanjut, dan tidak banyak orang tahu bahwa PAPUAmart.com adalah icon kebangkitan entrepreneur Perempuan Asli Papua (PAP), mewakili Orang Asli Papua (OAP), di mana lebih dari 90% pengurus dan karyawan PAPUAmart.com adalah PAP telah menjalankan  Toko Online PAPUAmart.com dengan Kantor Pusat di Yogyakarta dan toko offline pertama di Sentani, Kabupaten Jayapura, serta BANANALeaf.Café di Skyline, Kota Jayapura, didirikan dan telah berjalan dalam waktu singkat dan berpotensi dikembangkan menjadi grosir, relailer online dan offline, sekaligus sebagai café dengan sistem waralaba. Ini jelas berpotensi besar menjadikan perempuan Papua sebagai nyonya di atas tanah leluhurnya sendiri.

Dalam jangka menengah perlu didirikan minimal 1 minimarket PAPUAmart.com dan 1 Café BANANA Leaf di setiap Kota dan Kabupaten di seluruh Tanah Papua dalam waktu 10 tahun pertama. Kami sudah memulainya, dan kami dapat memandang ke depan apa yang dapat kita wujudkan bersama. Modal awal yang kami butuhkan ialah Rp.5.000.000.000,- (Terbilang: Lima Milyard Rupiah). Kami terbatas dengan sumberdaya dana, satu-satunya hambatan yang menunda kelanjutan revolusi dan mujizat Tuhan di Tanah Papua.

Untuk info selengkapnya, bagi calon investor, silahkan hubungi saya, Jhon Yonathan Kwano di SMS/WA: 082210183000 atau Email: papuamart@gmail.com

Najwa Shihab: “Jadilah pekerja kreatif, wiraswasta, profesi pekerjaan bebas”

by. NAJWA SHIHAB sumber: https://www.facebook.com/

Adik-adik remaja sekalian, jika kalian masih bercita-cita jadi PNS, biar besok-besok hidup terjamin sampai tua, maka itu cita-cita generasi luama sekali, orang tua kita dulu, SMA angkatan 70-80 mungkin masih begitu.

Jika kalian bercita-cita jadi karyawan BUMN, biar gaji bagus, pensiun ada, besar pula, maka itu juga generasi lama, paman-paman, tante-tante kita dulu, SMA angkatan 90-an, itu cita-citanya.

Jika kalian bercita-cita jadi karyawan multi nasional company, perusahaan swasta besar, biar bisa tugas di luar negeri, tunjangan dollar, itu juga cita-cita kakak-kakak kita dulu, yang SMA angkatan 2000-an.

Kalian adalah generasi berbeda..Kalian adalah yang SMP, SMA, atau kuliah di tahun 2010 ke atas. Seharusnya kalian tidak bercita-cita seperti itu lagi. Kalian adalah warga negara dunia, tersambung dengan seluruh sudut dunia.
Apa cita-cita kalian?

Jadilah pekerja kreatif, wiraswasta, profesi pekerjaan bebas, dan pekerjaan-pekerjaan yang menakjubkan lainnya. Kalian menonton film seperti Iron Man, Avengers, Minion, maka besok-besok giliran film kalian yang ditonton orang.

Kalian jadi konsumen Burger King, KFC, dll, maka besok-besok giliran orang lain yang jadi konsumen franchise milik kalian. Hari ini kalian memakai baju, pakaian buatan orang lain, besok-besok giliran orang lain yang pakai baju kalian.

Hari ini kalian berobat ke rumah sakit, besok-besok giliran orang yang berobat di klinik dengan sistem dan cara berbeda milik kalian.

Itulah dunia kalian. Masa depan

Jangan mau hanya jadi pengikut, follower, tapi berdiri di depan, giliran orang lain yang mengikuti dan mendengarkan trend yg kita buat. Maka bila saat itu tiba, kita bisa benar-benar bilang : Merdeka!!

Ayolah, lupakan sejenak bekerja jadi PNS, karyawan BUMN, atau karyawan swasta, masuk pagi, pulang malam. 30-40 tahun bekerja, pensiun. Itu sudah terlalu banyak orang yang melakukannya, masa’ kita akan ikut jalan serupa, saatnya kalian memulai jalan berbeda.

Jangan takut dengan kegagalan, jangan takut dengan tidak punya pekerjaan, menganggur, dll, dll. Sepanjang kita memang sungguh-sungguh, tahan banting, kita bisa menjadi yang terbaik di bidang yang kita geluti.

Setinggi apapun jabatan kalian, jika masih PNS, karyawan BUMN, karyawan swasta, maka sejatinya tetap saja suruhan orang lain. Punya atasan, dan hidup kita laksana siklus dari bulan ke bulan, gajian ke gajian.

Asyik duduk di belakang meja, lamat-lamat menatap media sosial, komen ini, komen itu, dan sebagainya, dan sebagainya. Tapi tetap saja begitu-begitu saja hidup kita.

Tidak, adik-adik sekalian, hidup kalian bisa lebih berwarna. Kalian bisa jadi apa saja.

Jangan buat sempit cita-cita, mimpi-mimpi kalian. Generasi kalian seharusnya tidak terikat waktu, tidak korupsi waktu, sebaliknya, kalian bebas dan fleksibel menentukan jam kerja sendiri.

Yakinlah, besok lusa, karya kalian akan menaklukkan kota-kota jauh, bahkan negara-negara jauh. Besok lusa, profesi kalian akan memiliki reputasi hingga pulau-pulau seberang, benua-benua luar.

Kalian bukan lagi generasi yang bahkan naik pesawat saja mahal dan susah. Atau mau berkirim kabar harus memakai telegram dan pager. Sambutlah masa depan kalian yang gemilang.

Jadilah pekerja kreatif, wiraswasta, profesi-profesi penuh passion dan suka-cita. Itulah panggilan generasi kalian. Dan saat kalian bisa menggapainya, kalian bisa berteriak sekencang mungkin: Merdeka! Karena hidup kalian sungguh sudah merdeka.

Mulailah dari sekarang, remaja. Cari hobi dan aktivitas bermanfaat. Tekuni. Besok-besok kalian menjadi master di bidang tersebut.

Maka kita tidak lagi bicara tentang besok pagi-pagi berangkat kerja, sore-sore pulang nanti macet, aduh, besok sudah Senin lagi, melainkan bicara: besok saya akan menginspirasi siapa, nanti sore saya akan mengubah apa, dan besok Senin saya akan meluncurkan karya apa lagi.
———————
Kita yg sudah terlanjur PNS ini kira-kira harus Bagaimana ?

Ingat Ungkapan Ini: “Saluran Independen dan Terpercaya!” ?

Ingat unagkapan ini membuat saya rasa mual

Bayngkan saja, setiap kali anda bertemu dengan temanmu, selalu dia sambut Anda dengan kata-kata seperti ini, “Selamat…., saya temanmu, yang jujur dan terpercaya. Saya sapa kamu, Selamat pagi”.

Reaksi yang paling mungkin secara normal ialah, “Ada kelainan dengan temanku ini”.  Soalnya sewaktu menyalami sudah megnaku diri ini dan itu. Jujur, independnt, terpercaya.

Artinya Apa?

Jujur artinya apa yang disiarkan itu tidak ada bias kepentingan apapun. Apa yang terjadi itu-lah yang disiarkan.

Independen artinya tidak tergantung kepada atau tidak menggantung siapa-pun. Berdiri sendiri. Tidak memihak. Secara awam kita sebut tidak cari muka.

Terpercaya artinya apa yang disiarkan harus dipercaya oleh pendengar, sebab tidak ada ketidak-benaran di sini. Kami sampaikan 100% kebenaran. Dibandingkan dengan pihak lain, kami yangada di puncak kepemimpinan dari sisi kebenaran berita. Karena itu kami-lah yang terpercaya.

Catatan Kami

Sudah umum diakui bahwa orang, teman, atau siapa saja yang selalu “mengaku diri” paling jujur dan paling independen dan paling benar adalah pihak yang pertama-tama harus disangsikan kredibilitasnya.

Pencuri tidak akan mengaku pencuri! Perampok juga sama! Orang benar tidak perlu mengaku “Saya orang benar!” Demikian juga orang jujur, orang benar, orang independent. Tidak usah kita akui, karena yang menilai kita bukan diri kita sendiri, tetapi mereka yang mendengar, mengenal, melihat kita.

Begtu kan?

 

Dunia ini adalah Ciptaan mu sendiri, baik, tidak baik, enak, tidak enak, semuanya.... Tugasku dan tugasmu bukan menjadi penyidik, pemeriksa, penilai, apalagi hakim dan jaksa atasnya, tetapi menjadi penonton setia, yang, menyaksikannya datang dan pergi, tanpa anda dan saya buat apa-apapun, berpikir-pun tidak.

You are in What You Think You Are…So Let it Flow…

Postitive Thinking, Possibility Thinking dan Potential Thinking

Positive Thinking (Norman Vincent Peale), Possibility Thinking (Robert Harold Schuller), Potential Thinking (Stephen Tong)

Banyak orang sudah sering, sayapun sering, berpikir, bicara dan menulis tentang “berpikir positif”. Beberapa waktu lalu saya tulis di blog ini dengan judul ““Positive Thinking” Menurut Saya Tidak Sekedar Berpikir Positif, Tetapi…  Terkait dengan itu ada artikel lain “Hukum Rohani Potensi Murni 1: Diam Diri, Tidak Egois, Tidak Menghakimi

Dalam Wikipedia, the free encylopedia tertulis “Norman Vincent Peale (May 31, 1898 – December 24, 1993) was an American minister and author known for his work in popularizing the concept of positive thinking”, (ia seorang hamba Tuhan dan penulis atas apa yang dikerjakannya dalam mempopulerkan konsep berpikir positif.”

Tiga Sekolah Pemikiran ini saya perlu dalami, terutama untuk pribadi, apa yang mereka maksudkan dan bagaimana saya bisa memanfaatkan ketiganya untuk mencapai idealosie saya sebagai enterpreneur Orang Asli Papua (OAP), yaitu “Menjadi kayaraya di tanah leluhur yang sudah terkenal di dunia sebagai surga kecil yang jatuh ke Bumi”

Positive Thinking – Possibility Thinking

Dalam artikel ini, Guru “Gurprriet Siingh” mengatakan orang yang berpikiran positif akan mencari  kemungkinan-kemungkinan untuk keluar dari keadaan sekarang kalau ada masalah yang dihadapi. Dengan kata lain, kalau ada masalah menimpa negeri, atau pribadi, maka para pemikir positif tidak akan duduk memikirkan dan mengeluh, apalagi menyalahkan dan mengkambing-hitamkan lalu menghakimi apa yang salah dan siapa yang salah. Tetapi mereka akan selalu memikirkan permasalahan itu sebagai kesempatan, dan dari kesempatan itu akan memikirkan kemungkinan untuk memanfaatkan kondisi yang ada.

Guru Siing juga katakan “possibility thinking” adalah TINDAKAN yang diambil dari pemikiran positif, apa yang dilakukan berdasarkan pemikiran masalah sebagai pelung tadi.

“It is only after “There has to be a way to make money even in this situation” (which is a positive thought)”,artinya hanya setelah berpikir, “Pasti ada cara untuk menghasilkan uang dalam siatusi ini” (yaitu pemikiran positif). lalu ada langkah berikut, yaitu kemungkinan-kemungkinan langkah untuk mewujudkan pemikiran positif bahwa situasi ini berpeluang dimanfaatkan untuk menghasilkan uang.

Dalam artikel ini, disimpulkan sebagai berikut

So positive thinking really is about not giving up mentally. About continuing to believe that there are opportunities.

WHEREAS

Possibility Thinking is about finding those opportunities. Taking action. Moving towards.

Jadi, “positive thinking” sesungguhnya menyangkut tidak menyerah secara mental. Tentang terus percaya bahwa ada peluang-peluang tersedia.

SEDANGKAN

“Possibility Thinking berhubungan dengan menemukan peluang-peluang dimaksud. Mengambil langka. Bergerak maju.

Positive Thinking, Possibility Thinking and Potential Thinking

Dalam positive thinking kita meyakini pasti ada solusi, dan solusi itu potensial atau berpeluang mendatangkan keuntungan. Potensi itu diwujudkan dengan memikirkan kemungkinan-kemungkinan (possibility) dan langkah-langkah yang ditempuh sebagai tindakan untuk mewujudkan pemikiran yang positif terhadpa kondisi, yaitu potensi yang kita lihat dari keadaan.

Kelihatannya ketiga sekolah pemikiran ini secara leterlek berbera, dari sisi makna kelihataan mirip tetapi tidak sama, dan dari sisi praktek aplikasinya mereka hadir sebagai tahapan dari satu paket yang sama. Orang yang ebrpikiran positif pasti memikirkan kemungkinan-kemungkinan, dan pemikiran tentang kemungkinan itu dalam rangka mencari potensi-potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menghadapi dan melewati kondisi apapun yang menghadapi kita, atau kondisi apapun yang kita hadapi.

Tips Sederhana Mengatasi Pemikiran Negatif

Menurut GrandMaster Mantak Chia, Universal Healing Tao System mengajarkan hal-hal sederhana untuk menyeimbangkan energi negativ menjadi energi positiv. Satu tips untuk menetralisir ialah dengan satu kata satu perbuatan, “Senyum”

Hmmmm, benar?

Ya, benar, senyumlah kepada pemikiran itu. Senyumlah kepada masalah itu. Senyumlah kepada dirimu sendiri. Senyumlah kepada bayang-bayang itu. Senyumlah kepada orang yang tidak senang kepada Anda. Senyumlah kepada orang atau situasi yang Anda tidak senangi! Senyum! Senyum!, ya Senyum! saja.

Anda tidak tahu senyum? Ayooo…. STOP BACA! Coba senyum! Satu, dua, tida, “ya, Senyum…..”, tahan senyum mu itu selama beberapa detik, bila perlu 1 menit.

Anda tahu hukum alam ini, “Give – take”, “beri-terima”, bukan? Saat Anda memberi senyum, anda juga secara otomatis, tanpa harus minta, Anda menerima senyum.

GrandMaster saya, Mantak Chia selalu katakan, “Give, and you will receive!” Berilah senyum, maka akan Anda terima senyum. Senyumlah atas apa-pun yang menghadang. Apapun itu, bagaimanapun itu, siapapun itu, akan senyum balik.

Penutup

Aklhirnya saya harus tiba kepada ungkapan sederhana, terutama di tengah-tengah masyarakat di pulau Jawa, “Saya sih, ngalir aja!” Ungkapan ini mengandung ketiga sekolah pemikiran di atas. Saya selalu merujuk kepada perilaku manusia-manusia keturunan dan budaya China, yang terlihat jels kesibukan mereka ialah “mecari jalan keluar”, mereka tidak pernah sibuk dengan masalah.

China menyarkan berita-berita dan kampanye-kampanye tentang bahaya dan kelakuan China, balasannya “China sih ngalir aja”. Sama saja kami di Tanah Papua, OAP (Orang Asli Papua sibuknya duduk gosip, mencaci-memaki, menyesali, dan hal-hal tidak beguna, manusia Jawa, Makassar, Batak,, Toraja, mereka datang “ngalir”, jadi mereka ngalir sampai jauh, sejauh dapat ngalir.

Orang yang biasanya “ngalir” dijamin berumur panjang, dijamin kaya-raya, dijamin awet muda, dijamin bahagia.

Ah, saya mau…! Ayo… monggo… sami-sami